Sore Cerita Tauladan: Menyambut Ramadhan dengan Suka Cita

Pada hari Sabtu, 01 Maret 2025, pukul 17.00-17.30 WITA, telah berlangsung program “Sore Cerita Tauladan: Tanya Ustadz di Bulan Ramadhan” yang disiarkan oleh RRI Pro 2 Banjarmasin, 95.2 FM. Acara ini dipandu oleh penyiar Arini dengan menghadirkan narasumber Ahmad Permana yang membahas tema Menyambut Ramadhan dengan Suka Cita.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh penyiar yang menyampaikan salam dan shalawat, kemudian narasumber menyampaikan materi tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Dijelaskan bahwa Ramadhan merupakan bulan istimewa yang Allah SWT muliakan, di antaranya dengan adanya ibadah khusus seperti puasa wajib dan shalat tarawih. Selain itu, kemuliaan bulan ini juga disebabkan oleh turunnya Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185.
Lebih lanjut, narasumber menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ladang pahala, di mana setiap amal kebajikan dilipatgandakan. Salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar adalah puasa, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
كل عمل ابن آدم له إلا الصيام فإنه لي وانا اجزى به
“Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”
Selain itu, narasumber juga membahas keutamaan melakukan ibadah (tarawih) di bulan Ramdhan, sebagaimana salah satu hadis menyebutkan
من قام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa yang melakukan ibadah di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah maka dosanya akan diampuni”.
Kemudian ibadah yang juga disyariatkan pada bulan ramadhan yaitu zakat fitrah
sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi:
فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم صاعا من تمر أو صاعا من شعير على العبد الحر والذكر والأنثى والصغير والكبير على المسلمين
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum bagi setiap Muslim, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.”
Dalam sesi kedua, narasumber menjelaskan alasan lain mengapa umat Islam harus bergembira dalam menyambut Ramadhan, yaitu karena di dalamnya terdapat tiga fase utama:
- 10 hari pertama penuh dengan rahmat Allah.
- 10 hari kedua penuh dengan ampunan Allah.
- 10 hari terakhir merupakan pembebasan dari api neraka.
Narasumber juga menegaskan bahwa pada bulan Ramadhan, syaitan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu surga dibuka. Namun, meskipun demikian, masih ada orang yang tidak berpuasa karena hawa nafsu manusia tetap ada.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa puasa memiliki tingkatan:
- Puasa orang awam, yang hanya menahan lapar dan haus tetapi masih melakukan hal sia-sia.
- Puasa orang khusus, yang tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga anggota tubuh dari hal yang membatalkan pahala puasa.
- Puasa orang khawasul khawas, yang tidak hanya menahan diri secara lahiriah, tetapi juga menjaga hati dan pikirannya agar selalu mengingat Allah.
Sebagai penutup, narasumber mengajak seluruh pendengar untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah dengan menyempurnakan amalan wajib, memperbanyak amalan sunnah, serta meninggalkan perbuatan haram dan sia-sia. Harapannya, kebiasaan baik selama Ramadhan dapat terus dilakukan di bulan-bulan berikutnya.