Matan Jazariyah : Halaqah Tahsin PKU Putra
Banjarmasin (10/9/2023). Kembali dilaksanakannya halaqah tahsin yang dibimbing oleh ustadz Najib Irsyadi, M.Hum yang bertempat di Masjid Abdurrahman Ismail.
Pada pertemuan ini, sebagaimana yang dijelaskan pada minggu lalu bahwa pada minggu ini pembahasan tajwid nya akan menggunakan kitab matan jazariyah karya ibnul jazari.
Dimulai dengan pengenalan sang pengarang matan jazariyah yaitu Ibnu Jazari yang mana beliau memiliki nama asli Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf ad- Dimasyqi, beliau lahir pada 25 Ramadan 751H atau bertepatan dengan 30 November 1350M. Ayah beliau merupakan seorang pedagang namun pedagang yang rajin menuntut ilmu, ayah beliau rajin sekali menghadiri halaqah halaqah yang ada. Dikisahkan bahwa orang tua Ibnu Jazari sendiri pada umur 40 tahun pernikahannya belum sama sekali dikaruniai anak, dan pada tahun tersebut ayah dari Ibnu Jazari pergi berhaji dan berdoa sambil meminum air zam-zam dengan menghadap Ka’bah “ya allah, berilah keturunan yang sholeh dan berilmu”, dan setelah 9 bulan kejadian tersebut, lahirlah Ibnu Jazari. Sejak kecil Ibnu Jazari sendiri sering dititipkan kepada ulama-ulama besar untuk belajar al-Qur’an, Hadis, serta ilmu lainnya.
Ibnu Jazari sendiri pada umur 13 tahun telah menyelesaikan hafalan al-Qur’annya dan pada umur 14 tahun sudah menjadi imam sholat dilingkungannya. Beliau juga dikenal sebagai orang yang kaya dan kulitnya putih, pada dewasanya beliau sering melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu hingga beliau juga mendapatkan ijazah untuk berfatwa oleh gurunya dan resmi menjadi guru yang boleh mengajarkan ilmunya, dalam mengajarkan ilmunya juga beliau sering mengajarkan ilmunya dimana beliau berada. Beliau juga seseorang yang sangat rajin menulis ilmunya, dikisahkan bahwa beliau sedang melakukan perjalanan, lalu beliau dirampok oleh perompak ditengah perjalanan tersebut. Dan setelah kejadian itu, beliau malah menulis syair dan syair tersebut masih ada didalam salah satu karyanya.
Ibnu Jazari sendiri terkenal memiliki ilmu yang luas, baik dari ilmu al-Qur’annya, hadis, fiqh, dan lain sebagainya yang beliau pelajari juga dari guru-guru besar. Dan tak lupa pula dalam mengajarkan ilmu tersebut beliau tentunya memiliki murid-murid yang hebat pula. Diantara karya Ibnu Jazari yang terkenal selain matan jazariyah ialah Thabaqatul Qurra, Thayyibatun Nasyr fil Qiraatil ‘Asyr, Ushulul Qira’at dan masih banyak karya beliau yang tak tertelan zaman hingga saat ini.
Demikian penyampai ustadz Najib, dalam menjelaskan biografi Ibnu Jazari tak lupa ustadz memberikan semangat dan motivasi para mahasiswa PKU agar bisa mencontoh semangatnya Ibnu Jazari dalam menuntut ilmu, agar para mahasiswa PKU bisa menjadi ulama yang bermanfaat bagi masyarakat dilingkungan mereka tentunya. Tak lupa juga beliau mengingatkan untuk selalu berguru pada ulama-ulama besar dan mencari keberkahan dengan ulama-ulama yang ada, dan juga mengingatkan akan pentingnya menghargai waktu agar tidak sia-sia karena inilah namanya berkah waktu.
Wallahu A’lam bi Shawwab
