Halaqah Tasawuf
Pada hari Jum’at, tanggal 24 Maret 2023. Telah dilaksanakan kajian tasawuf yang dibimbing oleh ustadz Bashori M.Ag, untuk pertemuan masih melanjutkan pembahasan yang sebelumnya tentang rezeki. Untuk kitab yang digunakan ialah Sirajut Talibin yang merupakan syarah dari kitab Minhajul ‘Abidin.
Dalam pembahasan kali ini, pemateri merupakan salah satu mahasiswa PKU yaitu Ahmad Zafirul Karim.
Mushannif mengatakan ada 3 hal yang perlu diyakini yaitu :
1. Yakin bahwasanya rezeki tidak akan melewatkan takdirnya dalam keadaan apapun.
2. Yakin bahwasanya perkara rezeki dan tawakkal itu sangat penting. Dan sungguh dalam hal ini, syaithan tidak akan mudah berputus asa menggoda hamba Allah Swt bahkan jika itu memerlukan waktu selama 70 tahun.
3. Kamu yakin bahwasanya perkara rezeki itu tidak akan sempurna jika tanpa perjuangan yang totalitas.
Lalu saudara Ahmad Zafirul Karim menutup penyampaian materi yang berisi peringatan dan renungan bagi kita yaitu
“Maka perhatikanlah dirimu, jauhilah nafsumu, dan obati nafsumu, agar kalian beruntung insya Allah”
Seteleh penyampaian materi tersebut, tak terlepas pula ustadz Bashori M.Ag selaku pembimbing menyampaikan tambahan tambahan mengenai pembahasan kali ini. Berikut tambahan dari beliau :
• Setiap makhluk Allah Swt itu sudah ditetapkan dan diatur rezekinya, sekalipun makhluk Allah Swt itu berada didalam batu. Oleh karena itu, orang yang bermujahadah dalam hatinya dan orang yang berilmu tidak akan pernah khawatir tentang rezeki mereka.
• ar-Riyadhat dan Mujahadah itu memiliki pengertian yang sama yaitu amar ma’ruf nahi munkar yang berarti melakukan amal kebajikan dan mencegah kemungkaran, dan kedua hal ini sangat berkaitan. Hal ini disebutkan sebagaimana dalam kitab Ihya’ Ulumuddin.
• Sesuatu yang bisa membetengi dari bisikan syaithan ialah ilmu. Oleh karena itu ilmu merupakan suatu hal yang penting karena dapat mencegah kita dari bisikan syaithan yang dapat membuat kita binasa.
