
Kajian Safwah al-Tafasir: Tafsir Surah Yunus Ayat 90–93
Rabu, 8 Oktober 2025, pukul 16.00–17.00 WITA, telah dilaksanakan halaqoh rutinan dengan fokus kajian kitab tafsir Safwah al-Tafasir. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kajian sebelumnya, dan pada kesempatan kali ini membahas tafsir Surah Yunus ayat 90–93. Halaqoh diawali dengan pembukaan oleh pembimbing halaqoh, Ustadz Prof. Dr. Abdullah Karim, M.Ag, yang kemudian menyerahkan jalannya kegiatan kepada moderator untuk memandu halaqoh hingga selesai.
Pemateri pada halaqoh kali ini adalah Muhammad Bagus Susilo, yang mengawali penyampaian materinya dengan membahas sisi balaghah atau kebahasaan dari ayat فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ (fa ‘ala Allāhi tawakkaltu). Pemateri menjelaskan bahwa pada ayat tersebut terdapat unsur ḥaṣr (pembatasan atau pengkhususan), yaitu melalui struktur taqdīm mā ḥaqqahu at-ta’khīr (mendahulukan sesuatu yang seharusnya berada di belakang). Pola kebahasaan ini memberikan makna penegasan, bahwa “hanya kepada Allah aku bertawakal dan tidak mungkin bertawakal kepada selain-Nya.” Penjelasan ini menunjukkan keindahan susunan bahasa Al-Qur’an serta ketegasan makna tauhid dalam aspek keyakinan dan ketergantungan seorang hamba kepada Tuhannya.
Pada bagian tafsir, pemateri melanjutkan dengan menjelaskan kisah tentang ditolaknya taubat Fir‘aun menjelang ajalnya serta peristiwa ketika ia ditenggelamkan bersama Bani Israil. Dikisahkan bahwa setelah Fir‘aun mati, sebagian Bani Israil tidak mempercayai kematiannya. Maka Allah memerintahkan laut untuk memuntahkan jasad Fir‘aun agar menjadi bukti nyata atas kematiannya dan sebagai pelajaran bagi manusia tentang akibat kesombongan dan kekufuran.
Di akhir kajian, pembimbing halaqoh, Prof. Dr. Abdullah Karim, M.Ag, memberikan tambahan penjelasan yang memperdalam pemahaman peserta, di antaranya tentang aspek balaghah dalam ayat tersebut, hikmah dari kisah Fir‘aun, serta penegasan bahwa segala tindakan para malaikat selalu berdasarkan perintah Allah. Malaikat tidak mungkin berbuat maksiat, dan setiap tindakan mereka adalah manifestasi dari ketaatan penuh terhadap kehendak Allah SWT.