
Larangan Mengharapkan Kematian
Selasa, 16 September 2025, kembali dilaksanakan kegiatan halaqah hadis dengan mengkaji Shahih Muslim karya Imam Muslim ibn al-Ḥajjāj al-Naisabūrī. Kegiatan ini dibimbing oleh Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag.
Kajian pada pertemuan tersebut membahas tema Kitāb al-Dhikr wa al-Du‘ā’ wa al-Tawbah wa al-Istighfār, khususnya bab ke-4 hadis nomor 2680. Hadis tersebut berisi larangan seseorang bercita-cita untuk mati hanya karena tertimpa musibah.
Teks hadis berbunyi:
عَنْ أَنَسٍ رضي اللَّهُ عنه قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : لا يتَمنينَّ أَحدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لا بُدَّ فاعلاً فليقُل : اللَّهُمَّ أَحْيني ما كَانَت الْحياةُ خَيراً لِي وتوفَّني إِذَا كَانَتِ الْوفاَةُ خَيْراً لِي
Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah Saw. bersabda:
“Janganlah salah seorang di antara kalian mengharap kematian karena musibah yang menimpanya. Jika ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah ia berdoa: ‘Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup itu lebih baik bagiku, dan wafatkanlah aku apabila kematian itu lebih baik bagiku.’”
Dalam penjelasan (syarḥ) hadis ini diterangkan bahwa makruh hukumnya mengharap kematian akibat kesulitan urusan dunia. Namun, hal tersebut tidak dimakruhkan apabila berkaitan dengan urusan akhirat, misalnya karena khawatir terjerumus dalam fitnah agama. Meski demikian, sikap yang lebih utama adalah berdoa kepada Allah sebagai bentuk ketawakalan.
Pada sesi diskusi, salah seorang peserta, Saudari Siti Rahmah, mengajukan pertanyaan mengenai hukum mendoakan kematian seseorang yang telah melakukan kezaliman besar dan kehidupannya dianggap tidak bermanfaat. Menjawab hal ini, pemateri menjelaskan bahwa Imam al-Ghazālī dalam Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn menegaskan tidak diperbolehkan mendoakan keburukan atas orang lain, bahkan hal itu mendekati perilaku yang dilaknat. Oleh karena itu, meskipun seseorang berbuat kezaliman yang berat, umat Islam tetap dianjurkan mendoakan kebaikan baginya.
Ustadz Dr. Dzikri Nirwana menambahkan kisah Nabi Nuh a.s. yang mendoakan keburukan bagi kaumnya yang ingkar. Namun doa tersebut bukanlah bentuk keputusasaan dalam berdakwah, melainkan upaya agar umat beliau memperoleh kebaikan melalui ketentuan Allah Swt.
Halaqah ini berlangsung dengan penuh kekhidmatan. Harapannya, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana memperkuat pemahaman hadis sekaligus menumbuhkan kesadaran spiritual untuk selalu memohon keberkahan dan keselamatan dalam kehidupan.