
Bahas Perbedaan Ru’yā dan Ḥulm dalam Islam: Kajian Kitab ar-Ru’yā dari Shahih Muslim
Selasa, 06 Mei 2025, telah dilaksanakan kembali kegiatan Halaqoh Hadits. Tema Halaqoh pada kali ini tentang “كِتَابُ الرُّؤْيَا” – Kitab ar-Ru’yā (Kitab tentang Mimpi)
Hadis yang Dikaji:
Hadis ke-2261 dari Shahih Muslim:
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ: «كُنْتُ أَرَى الرُّؤْيَا أُعْرَى مِنْهَا غَيْرَ أَنِّي لَا أُزَمَّلُ، حَتَّى لَقِيتُ أَبَا قَتَادَةَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: الرُّؤْيَا مِنَ اللهِ وَالْحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا، وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ.»
Para petugas membacakan dan menerjemahkan hadis yang telah ditentukan. Setelah itu, mereka menjelaskan makna hadis secara menyeluruh, membahas mufradāt (kosakata penting dalam hadis), serta menyampaikan takhrij hadis tersebut, termasuk sumber periwayatannya.
Setelah pemaparan selesai, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. salah satunya adalah saudari Salma yang menanyakan makna kata “فَلْيَنْفُثْ” dalam matan hadis apakah maknanya meludah dalam arti sebenarnya atau hanya sekedar isyarat. Pemateri menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah meludah ringan sebagai isyarat, tanpa mengeluarkan air ludah secara nyata, sebagaimana dijelaskan dalam syarḥ hadis oleh para ulama. Halaqoh ditutup dengan kesimpulan serta doa penutup.