Halaqoh Hadis : halaqoh subuh PKU
Banjarmasin, (27/02/24) kembali dilaksanakan halaqah hadits yang bertempat di Masjid Abdurrahman Ismail, yang di bimbing oleh Ustad Muhammad Arabiy S.Ag. Pembacaan halaqah dengan menggunakan kitab Shahih Muslim dan dimulai dari Bab Jawazul istisrar bil iman lilkhalif di halaman 81.
Bab: Menyembunyikan keimanan bagi yang takut ###
hadis yang diriwayatkan oleh al-A’masy dari Syaqiq dari Hudzaifah, disampaikan bahwa Rasulullah Muhammad SAW pernah memerintahkan untuk mengumpulkan beberapa sahabat yang bisa menyatakan Islam. Hudzaifah menyampaikan bahwa para sahabat merasa terkejut dengan permintaan tersebut, mengingat jumlah mereka yang mencapai antara enam hingga tujuh ratus orang. Namun, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mereka akan diuji suatu hari nanti. Bahkan, Hudzaifah menyatakan kesiapan para sahabat untuk diuji, bahkan jika itu berarti mereka harus mendirikan shalat secara sembunyi.Peristiwa ini menunjukkan betapa tingginya tingkat kesetiaan dan kepatuhan para sahabat terhadap ajaran Islam dan Rasulullah SAW. Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit dan membingungkan, para sahabat tetap siap untuk menghadapi ujian dan menjaga teguh iman mereka. Para ulama hadis menegaskan pentingnya hadis ini dalam memperkuat keyakinan umat Islam dan memberikan pelajaran tentang kepatuhan serta kesetiaan kepada agama, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.
### Bab: Menlunakkan hati (dengan pemberian) bagi orang yang dikhawatirkan atas Lemahnya keimanannya, dan larangan atas terputusnya
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Amir bin Sa’ad dari ayahnya, disampaikan bahwa Rasulullah Muhammad SAW pernah membagikan sesuatu pembagian di antara para sahabat. Dalam situasi tersebut, seorang sahabat bernama Amir bin Sa’ad menyarankan agar pembagian juga diberikan kepada seorang lelaki karena dia adalah seorang mukmin.Namun, Rasulullah SAW menegaskan bahwa keputusan untuk memberikan pembagian tidak hanya berdasarkan status sebagai mukmin, tetapi juga perlu memastikan apakah orang tersebut bahkan hanya seorang Muslim. Rasulullah SAW menegaskan kembali pertanyaannya sebanyak tiga kali untuk memastikan status iman orang tersebut.Setelah memastikan status iman yang sesuai, Rasulullah SAW kemudian memberikan pembagian kepada orang tersebut, meskipun ada orang lain dari kalangan muallaf yang lebih disukai oleh beliau. Keputusan ini diambil karena Rasulullah SAW khawatir Allah SWT akan menyungkurkan orang tersebut ke dalam neraka.
Pada hadis selanjutnya, Rasulullah SAW memberikan sedekah kepada sekelompok orang. Sa’d bertanya mengapa seorang individu tidak diberi sedekah, menganggapnya mukmin. Rasulullah SAW menegaskan bahwa status sebagai muslim atau mukmin perlu dipertimbangkan. Setelah memastikan status iman individu tersebut, Rasulullah SAW memberikan sedekah, meskipun ada yang lebih disukai beliau untuk tidak diberi sedekah. Hadis ini menunjukkan kriteria ketat Rasulullah dalam memberikan sedekah dan pentingnya pertimbangan yang cermat.
Bab: Bertambahnya ketenangan dalam hati dengan adanya tanda-tanda
Pada hadis nomor 237, dijelaskan Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan pesan tentang ketenangan hati melalui sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Beliau mengutip kata-kata Nabi Ibrahim AS saat memohon kepada Allah tentang keajaiban menghidupkan orang mati. Rasulullah SAW menyatakan bahwa kita lebih berhak merasa ragu daripada Nabi Ibrahim, namun kita harus memperoleh ketenangan hati melalui iman yang kokoh. Hadis ini juga menyebutkan doa untuk mendapatkan rahmat seperti Nabi Lut dan kepercayaan pada Allah yang kuasa. Selain itu, hadis menekankan pentingnya memenuhi keinginan orang yang meminta jika kita berada dalam posisi yang memungkinkan.
