Sholat Istisqa: Kajian Hadis PKU

Banjarmasin (14/11/2023) kembali dilaksanakan halaqah hadis yang dibimbing oleh ustadz Dzikri Nirwana di Masjid Abdurrahman Ismail. Dan pada pertemuan kali ini akan membahas bab sholat istisqa yang akan disampaikan oleh:

• Romadhoni

• Siddiq

• M. Zaini

حدثنا أَبُو بَكْرِ بْن أبي شيبة حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ في الدُّعَاءِ حَتَّى يُرَى يَبَاضُ إِبْطَيْهِ
895.Abu Bakar bin Abu Syaibah telah memberitahukan kepada kami, Yahya bin Abu Bukair telah memberitahukan kepada kami, dari Syu’bah, dari Tsabit, dari Anas, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangannya saat berdoa, sehingga terlihat warna putih ketiaknya.”

*Takhrij Hadits*

Ditakhrij oleh An-Nasa’i di dalam Kitab: Qiyam Al-lail, Bab: Tarku Ra’i Al-Yadain fi Ad-Du’a fi Al-Witr (nomor 1747). Tuhfah Al-Asyraf (nomor 444).

*Syarah Hadits*

Tafsir Hadits: 2071-2074

Perkataannya, “bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berdoa untuk minta hujan. Lalu beliau menghadapkan punggung telapak tangannya ke langit.” Beberapa sahabat kami dan selain mereka berpendapat bahwa sesuai dengan sunnah berdoa dalam rangka menolak bala seperti musim kemarau dan yang lainnya, adalah dengan mengangkat tangan dan punggung tangan dihadapkan ke atas. Selain itu, jika berdoa untuk memohon sesuatu dan berharap untuk memperolehnya, maka telapak tangan yang dihadapkan ke atas. Mereka berhujjah dengan hadits ini.

Perkataannya, “Dari Anas, bahwasanya Nabiyullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak mengangkat kedua tangannya sedikit pun pada saat berdoa, kecuali pada saat istisqa hingga terlihat putih kedua ketiaknya.” Pada zhahirnya, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak mengangkat tangannya, kecuali pada saat istisqa. Permasalahannya tidak seperti itu, tetapi ada keterangan lain bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengangkat tangan pada saat berdoa di banyak tempat selain pada waktu istisqa, jumlahnya banyak sehingga sukar untuk diperinci. Saya telah berusaha mengumpulkannya, yang jumlahnya sekitar tiga puluh hadits terdapat di kitab Ash-Shahihain atau pada salah satunya. Saya telah menyebutkannya di bagian-bagian akhir Bab: Shifah Ash-Shalah dari Kitab: Syarah Al-Muhadzdzab. Hadits ini ditafsirkan bahwa beliau tidak mengangkat dengan berlebihan sehingga terlihat kedua ketiaknya yang berwarna putih, melainkan pada saat istisqa. Atau yang dimaksud perawi adalah aku tidak melihatnya mengangkat tangan, sedangkan yang lain telah melihat beliau mengangkat tangan. Oleh karena itu, beberapa riwayat yang menjelaskan tentang beliau mengangkat tangannya dan dihadiri oleh banyak orang, lebih didahulukan dari para riwayat satu orang yang tidak melihat beliau mengangkat tangannya. Begitulah tafsirannya sebagaimana yang telah kami sebutkan. Wallahu a’lam.

Perkataannya, “Dari Qatadah dari Anas.” Pada jalur lain disebutkan, “dari Qatadah bahwasanya Anas bin Malik telah memberitahukan mereka” Di dalamnya terdapat penjelasan bahwa Qatadah telah mendengarnya dari Anas, dan telah dikemukakan sebelumnya bahwa Qatadah adalah seorang mudallis”, sementara riwayat seorang mudallis tidak dapat dijadikan hujjah dengan ‘an ‘anah, sampai dipastikan ia mendengar langsung hadits tersebut dari orang sebelumnya. Oleh karenanya, Muslim menjelaskan kepastian hal tersebut di jalur kedua.