Birrul Walidayn: Tutorial Public Speaking
Banjarmasin (25/10/2023) kembali dilaksanakannya tutorial public speaking (muhadhoroh) yang dibimbing oleh ustadz Mahmud di Masjid Abdurrahman Ismail. Dan pada pertemuan kali ini, para mahasiswa yang akan tampil akan membawakan pembahasan mengenai “Birrul Walidayn” Yang akan disampaikan oleh:
• Muhammad Haekal
• Mustafa Kamal
• Ali Rijani
Pada penyampaian pertama yang disampaikan oleh Muhammad Haekal ialah mengutip firman Allah SWT surah Lukman ayat 14:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. ”
Perintah birrul walidayn ini merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada kita, birrul walidayn sendiri memiliki banyak makna baik itu berbuat baik, menyenangkan orang tua, dan masih banyak lagi. Namun pada intinya ialah birrul walidayn segala perbuatan baik kepada orang tua kita yang bertujuan untuk membahagiakan orang tua kita. Didalam firman tadi jelas Allah SWT memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua, bukan kepada teman, bukan kepada tetangga. Mengapa Allah SWT memerintahkan berbuat baik kepada orang tua pada ayat tersebut?, jawabannya ada pada kalimat selanjutnya yaitu karena orang tua terutama ibu telah mengandung kita selama 9 bulan dengan rasa lemah yang bertambah, dengan rasa lemah tersebut ibu kita tetap harus menjalankan kewajibannya sebagai istri, tetap harus mengurung rumah dan masih banyak lagi, tapi tidak pernah sama sekali ibu ketika mengandung kita melupakan kita didalam kandungannya dan selalu memperhatikan kita seperti memberi vitamin, cek kandungan dan banyak hal lagi hingga kita lahir ke dalam dünia ini.
Kemudian apakah hanya karena itu saja kita diperintahkan Allah SWT berbuat baik kepada orang tua kita? Tentu tidak, karena setelah kita lahir orang tua kita masih mengurus kita. Sebagaimana pada kalimat selanjutnya bahwa ibu kita menyapih kita selama 2 tahun, tentu hal itu bukan suatu hal yang mudah, ibu kita rela begadang, reka mengorbankan waktunya untuk kita, tentunta juga peran ayah yang rajin mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ibu agar bisa tetap memilikimu nutrisi yang baik agar ASI tetap lancar, bahkan tak hanya ketika kecil saja kita merepotkan mereka berdua, tapi hingga kita dewasa sampai sekarang pun kita tetap merupakan anak mereka dan masih menjadi tanggung jawab mereka.
Oleh karena itu sudah seharusnya dan sewajarnya kita sebagai anak menjadi anak yang berbakti kepada mereka, membuat bangga mereka, dan tidak membuat mereka sedih dan kecewa, karena besar jasa mereka bagi kita semuanya.
Kemudian Haekal memberikan sebuat amalan doa yang bisa diamalkan bagi kita semua, yang mana doa tersebut merupakan doa Nabi Sulaiman AS yang terdapat pada surah An-Naml ayat 19 yang berbunyi:
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Yang artinya:
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Kemudian disambung penyampaian oleh Ahmad Mustafa Kamal yaitu Birrul waalidayn memiliki arti secara bahasa ialah berbuat bakti kepada orang tua, sedangkan menurut istilah ialah perbuatan baik seorang anak kepada orang tuanya dalam rangka berbakti kepada orang tua kita dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan orang tua kita.
Disebutkan dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada Rasulullah SAW ‘Wahai Rasullulah perbuatan apa yang paling dicintai Allah SWT, Rasulullah SAW pun menjawab “Sholat pada waktunya” Kemudian apa “Berbuat bakti kepada orang tuanya” Kemudian apa “Berjihad dijalan Allah SWT”.
Selama kita berbuat baik kepada orang tua, pastinya banyak hal baik yang akan datang dan kita dapatkan dalam hidup kita. Oleh karena itu jangan sampai kita menjadi anak durhaka kepada mereka, karena besar dosanya. Seandainya orang tua murka kepada kita, maka Allah SWT pun akan murka kepada kita. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang berbunyi “Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua, dan murka Allah terdapat pada murka orang tua”. Maka dengan hal ini kita hendaknya lebih berhati-hati lagi dalam menjaga perilaku dan sikap kita terhadap orang tua. Dan insya allah kita akan dimudahkan Allah SWT dalan menjalani hidup.
Selanjutnya disampaikan oleh Ali Rijani yaitu mengenai birrul walidayn ini merupakan suatu hal yang harus kita lakukan, karena orang tua kitalah yang paling berjasa sejak kecil, mulai dari pendidikan kita, makanan kita, dan semua hal yang kita perlukan baik zahir dan batin. Oleh karena itu penting bagi kita untuk berbuat bakti kepada orang tua kita, terutama apabila mereka masih hidup dan bisa kita temui.
Penting bagi kita untuk menjadi anak yang shaleh, karena kita merupakan harapan orang tua kita selama didunia, yang mana selama kita hidup masih bisa mendoakan orang tua kita, sebagaimana didalam hadis disebutkan:
“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.”
Ketika kita berbuat baik kepada orang tua kita, berbakti kepada orang tua kita, hal itu akan menjadi cahaya bagi mereka yang mana cahaya itu akan bersinar ketika di alam akhirat nantinya dan mengampuni dosa mereka.
Kemudian ustadz Mahmud memberikannya tambahan mengenai birrul walidayn serta dilanjutkan kritik dan saran kepada para mahasiswa yang telah tampil agar kedepannya lebih baik.
