
Kajian Tafsir: Keteguhan Nabi Nuh dalam Berdakwah
Selasa, 9 Desember 2025 dilaksanakan kembali kegiatan halaqoh tafsir Al-Qur’an dengan pembahasan Surah Hud ayat 25–29 yang dibimbing oleh Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag. Materi yang disampaikan membahas tentang pertentangan orang-orang kafir terhadap Rasulullah SAW serta kisah Nabi Nuh a.s. dan kaumnya sebagai pelajaran bagi kaum yang menentang kebenaran dan sebagai hiburan bagi Rasulullah. Nabi Nuh diutus untuk menyeru kaumnya kepada ajaran tauhid dan memperingatkan mereka dari azab Allah akibat kesyirikan yang mereka lakukan.
Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa kaum Nabi Nuh meremehkan beliau karena dianggap sebagai manusia biasa, serta menghina para pengikutnya yang berasal dari kalangan lemah dan miskin. Mereka mengira bahwa kemuliaan seseorang diukur dari harta, jabatan, dan kedudukan, padahal kemuliaan yang sejati di sisi Allah adalah keimanan. Mereka juga menuduh Nabi Nuh sebagai pendusta, padahal beliau berdakwah dengan penuh kelembutan serta tidak meminta imbalan apa pun atas dakwahnya, selain mengharap ridha Allah SWT.
Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag menerangkan bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah, namun tidak semua ucapan yang terdapat di dalamnya merupakan ucapan langsung dari Allah, karena terdapat pula kutipan perkataan manusia, seperti ucapan Fir’aun “Ana rabbukum al-a‘lā” yang tetap menjadi bagian dari firman Allah. Selain itu, disampaikan pula bahwa jumlah rasul yang wajib diketahui adalah 25 rasul.


