
Halaqah Hadits: Nikmat Iman dan Keadilan Allah dalam Membalas Amal Seorang Hamba
Selasa, 14 Oktober 2025, telah dilaksanakan kembali kegiatan Halaqah Kajian Hadits oleh mahasiswa dan mahasiswi PKU-PKPM, di bawah bimbingan dosen pengampu Ustadz Dzikri Nirwana, M.Ag. Adapun tema pembahasan kali ini adalah “Kitab Shifat al-Qiyāmah wa al-Jannah wa an-Nār” (Kitab tentang Sifat Hari Kiamat, Surga, dan Neraka).
Petugas halaqah yang bertugas yaitu Huda, Rima Amelia Puteri, Maudy Muzalifah Azzahra, Siti Amelia, Khairiah, dan Zahratun Najm. Acara diawali dengan pembukaan oleh dosen pengampu, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh para pemateri. Hadits yang menjadi fokus kajian adalah hadits nomor 2808, yang berbunyi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً، يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا، وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ، وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا”.
Pemateri memulai dengan pembacaan matan hadits, dilanjutkan terjemahan, penjelasan mufradat, takhrij hadits, serta pembacaan syarah dari kitab Syarh al-Minhāj dan Ikmāl al-Mu‘lim.
Sesi berikutnya adalah tanggapan dan diskusi. Penanggap pertama, M. Zaini Cempaka, mengajukan pertanyaan mengenai status amal muallaf, yaitu apakah amal baik yang dilakukan ketika masih kafir akan tetap mendapat balasan setelah memeluk Islam atau dianggap gugur. Sementara itu, Muhammad Zaini Palingkau menyoroti lafaz “lillāh” dalam hadits tersebut, dengan mempertanyakan bagaimana mungkin orang kafir dikatakan beramal karena Allah, padahal mereka tidak beriman kepada-Nya.
Setelah seluruh pertanyaan dijawab oleh pemateri, Ustadz Dzikri Nirwana, M.Ag. memberikan penjelasan tambahan. Beliau menegaskan bahwa Allah tidak membalas amal seorang mukmin dengan balasan yang setimpal, melainkan dengan balasan yang lebih besar sebagai bentuk kasih sayang dan kemurahan-Nya. Adapun orang kafir hanya mendapatkan balasan atas kebaikannya di dunia semata, tanpa ganjaran di akhirat karena tidak disertai iman.
Dalam penutup arahannya, beliau juga mengingatkan bahwa kita sebagai orang beriman seharusnya sangat bersyukur karena Allah telah menghidupkan kita dalam keadaan beriman, sebab iman itulah yang menjadikan setiap amal memiliki nilai di sisi Allah dan menjadi sebab diterimanya segala kebaikan.
Acara ditutup dengan doa bersama, dan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar, tertib, serta penuh semangat keilmuan dan spiritualitas. Melalui halaqah ini, diharapkan para peserta semakin memahami keadilan dan kasih sayang Allah dalam membalas amal hamba-hamba-Nya serta semakin teguh dalam mensyukuri nikmat iman.