Menjadi Hamba yang Rindu Surga dan Takut Neraka: Kajian Tasawuf kitab Sirāj al-Ṭālibīn

Jumat, 23 Mei 2025, kembali dilaksanakan kegiatan kajian rutin mahasiswa Program Khusus Ulama (PKU) bertempat di Masjid Abdurrahman Ismail. Kajian kali ini mengkaji Kitab Sirāj al-Ṭālibīn Jilid 2, yang dibacakan oleh Rezki Nur Rahmat dan dibimbing langsung oleh Bapak Bashori, M.Ag.
Pembahasan difokuskan pada kutipan perkataan Naufal al-Bikali, yang berkata “Sesungguhnya jika seseorang mengingat surga, maka rindunya akan terasa panjang.” Makna rindu di sini menunjukkan kerinduan mendalam terhadap kenikmatan surga. Sebaliknya, beliau menyatakan, “Jika seseorang mengingat neraka, maka tidurnya akan terbangun.” Hal ini menunjukkan rasa takut yang membuat seseorang tidak tenang dalam kehidupannya.
Pemaknaan ini dikaitkan dengan sifat kaum sufi yang disebutkan dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya mereka itu bersegera dalam berbuat kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.” (QS. al-Anbiyā’: 90)
Kajian juga menyinggung bagaimana kerinduan terhadap surga dan rasa takut terhadap neraka menjadi motor penggerak amal. Disampaikan pula bahwa banyaknya rasa manis dan kesucian dalam hidup, serta pemberian Allah yang mulia, hanyalah sebagian kecil dari balasan besar yang dijanjikan Allah. Oleh karena itu, seorang hamba harus selalu memohon pertolongan terbaik dari-Nya dan senantiasa menempuh jalan kebenaran.
Sebagai penutup, Bapak Bashori menegaskan bahwa salah satu senjata utama umat Nabi Muhammad SAW adalah dzikir hauqalah, yaitu: “Lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh” (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).