Perumpamaan Kehidupan Dunia: Kajian Tafsir Surah Yunus 21-29
Pada hari ini, 23 April 2025, dilaksanakan kembali halaqah tafsir, pada kali ini dilakukan secara online. Halaqah ini dibimbing oleh Prof. Dr. Abdullah Karim, dengan materi yang dibacakan oleh saudara Auliya Rahmawati, serta dipandu oleh Elviana Rizka Amalia sebagai moderator. Kajian ini menelaah kitab Safwah at-Tafasir jilid pertama karya Syaikh M. Ali As-Shabuni, dengan pembahasan pada Surah Yunus ayat 21–29.
Dalam pembahasan, disampaikan mengenai sikap manusia yang sering kali berubah setelah mendapatkan nikmat dari Allah. Ketika ditimpa musibah, mereka memohon dengan sungguh-sungguh, tetapi setelah rahmat Allah datang, mereka kembali berbuat zalim dan melampaui batas, seolah-olah tidak pernah mengalami kesulitan. Hal ini menunjukkan sifat dasar manusia yang mudah lupa dan tidak bersyukur.
Ditekankan pula bahwa Allah memperingatkan manusia dengan berbagai macam cara, baik melalui nikmat maupun musibah, agar mereka kembali kepada-Nya dan memperbaiki diri. Namun, banyak dari mereka yang tetap berpaling dan tidak mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi.
Dibahas juga mengenai peringatan keras dari Allah kepada orang-orang yang mendustakan kebenaran. Allah akan membinasakan mereka secara tiba-tiba, baik siang maupun malam, dalam keadaan lengah. Ini menjadi pengingat bahwa azab Allah bisa datang kapan saja, dan tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi orang-orang yang ingkar.
Prof. Dr. Abdullah Karim dalam kesempatan ini menekankan pentingnya memahami amtsāl al-Qur’ān, yaitu perumpamaan-perumpamaan dalam al-Qur’an, yang berfungsi untuk mendekatkan makna ayat kepada pemahaman manusia. Beliau menjelaskan bahwa ayat-ayat yang mengandung perumpamaan merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, agar pesan-pesan Ilahi yang semula abstrak dapat dijelaskan dengan lebih konkret. Dengan cara ini, ayat-ayat tersebut tidak hanya menjelaskan realitas kehidupan manusia, tetapi juga menjadi jalan untuk memahami ayat-ayat lain yang lebih luas dan mendalam. Hal ini juga menjadi peluang bagi masyarakat awam untuk memahami kandungan al-Qur’an secara lebih utuh dan aplikatif dalam kehidupan mereka.