Kajian Tafsir Surah Yunus: Penciptaan Langit dan Bumi, Syafaat, dan Mukjizat Al-Qur’an

Banjarmasin, Rabu 5 Maret 2025 – Halaqah tafsir kembali digelar di Masjid Abdurrahman Ismail, UIN Antasari Banjarmasin, . Kajian rutin ini dipimpin oleh Prof. Dr. Abdullah Karim, dengan pemaparan materi oleh Nur Aisyah Sidratiya, serta dipandu oleh Zahratun Najma sebagai moderator. Dalam pertemuan kali ini, halaqah membahas kitab Safwah at-Tafasir jilid pertama karya Syekh Muhammad Ali as-Shabuni, dengan fokus pada Surah Yunus ayat 1-4.
Dalam pembahasannya, dijelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat yang mengandung hikmah. Kitab suci ini berfungsi sebagai peringatan bagi orang-orang kafir tentang azab neraka, sekaligus memberikan kabar gembira bagi mereka yang beramal saleh.
Pada ayat ke-3, terdapat tiga poin utama yang dapat diambil pelajarannya:
- Penciptaan Langit dan Bumi dalam Enam Hari
Syekh Ali as-Shabuni menafsirkan bahwa penciptaan ini mengandung pelajaran bagi manusia agar tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan suatu urusan, serta harus dilakukan dengan penuh ketelitian. - Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy
Dijelaskan bahwa konsep ini harus dipahami tanpa menanyakan bagaimana (takyif), tanpa menyerupakan dengan makhluk (tasybih), dan tanpa meniadakan makna tersebut (ta’thil). - Syafaat di Sisi Allah
Menurut Syekh as-Shabuni, ayat ini menegaskan bahwa tidak ada yang dapat memberikan syafaat kecuali dengan izin Allah. Hal ini sekaligus menjadi bantahan terhadap kaum musyrik yang menganggap berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat.
Setelah pemaparan materi, halaqah dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanggapan dari Prof. Dr. Abdullah Karim. Beliau menambahkan bahwa:
- Muqaddimah Surah Yunus berorientasi pada risalah-risalah agama samawi. Secara spesifik ditujukan pada keistimewaan al-Qur’an serta mukjizatnya .
- Pandangan tentang Hidup dan Mati, di mana secara realistis kehidupan dan kematian adalah hukum alam. Namun, dari perspektif ideal, manusia perlu mempersiapkan amal dan bekal karena ada kehidupan setelah kematian.