Kajian Fiqih Kifayatul Akhyar: Syarat-Syarat Mengusap Khuf

Banjarmasin, Kamis 6 Maret 2025, telah dilaksanakan kajian fiqih kitab Kifayatul Akhyar karangan Taqiyuddin Abu Bakar al-Hishni, di Masjid Abdurrahman Ismail, UIN Antasari Banjarmasin, yang dibimbing oleh Ustadz Ghozali Mukri, yang membahas tentang syarat-syarat mengusap khuf dalam bersuci.
Dalam kajian ini, Ustadz Ghozali Mukri menjelaskan syarat yang kedua untuk kebolehan mengusap khuf, setelah minggu lalu telah dijelaskan syarat yang pertama yaitu memakai dua khuf dalam keadaan suci yang sempurna. Beliau menjelaskan bahwa syarat yang kedua adalah khuf yang digunakan adalah khuf yang ideal yang memenuhi beberapa kriteria untuk bisa disapu.
Kriteria pertama adalah khuf harus menutupi seluruh bagian kaki yang wajib dibasuh ketika berwudu. Jika khuf itu robek, dalam qoul qodim imam Syafii membolehkan mengusap khuf selama robek tersebut tidak signifikan. Sedangkan dalam qoul jadid, imam Syafii tidak membolehkan menyapu khuf dan mewajibkan membasuh kaki.
Kriteria kedua adalah khuf harus kuat dan dapat digunakan untuk berjalan terus-menerus. Menurut Syeikh Abu Muhammad standar khuf yang kuat adalah minimal dapat digunakan berjalan sampai jarak qasar, dan ini adalah qoul yang mu’tamad. Sedangkan menurut Syeikh Abu Hamid, standar khuf yang kuat adalah dapat digunakan berjalan sampai 3 mil.
Di akhir kajian, Ustadz Ghozali Mukri mengatakan bahwa ada dua kriteria lagi mengenai khuf yang ideal untuk kebolehan mengusap khuf, yang insyaallah akan dijelaskan pada kajian fiqih berikutnya.