Mengkaji Dalil Kenabian dan Keunggulan Syariat Islam dalam Kitab ‘Al-Kashf ‘an Manahij al-Adillah’ Karya Ibnu Rusyd”

Banjarmasin, Senin 17 Februari 2025
Pada hari ini kembali melaksanakan halaqoh rutinan, yang bertempat di Masjid Abdurrahman Ismail, UIN Antasari Banjarmasin, yang disampaikan oleh bapa Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. Yaitu Kajian terhadap Kitab Al- Kashf’an Manahij al- Adillah fi ‘Aqaid al- Millah karya Ibnu Rusyd.
Kajian ini membahas dalil-dalil kenabian Nabi Muhammad ﷺ serta keunggulan syari’at Islam dibandingkan ajaran sebelumnya.
Ibnu Rusyd menegaskan bahwa salah satu bukti kenabian Rasulullah ﷺ adalah Al-Qur’an itu sendiri. Salah satu aspek utama yang mendukung kebenaran risalah beliau adalah statusnya sebagai “ummi”, yakni seseorang yang tidak pandai membaca dan menulis. Beberapa ulama berpendapat bahwa lawan dari “ummi” adalah ahlul kitab, ada yang mengkiaskan keummian Rasulullah ﷺ dengan kesucian Siti Maryam. Sebagaimana Nabi Isa lahir dari seorang ibu yang suci tanpa suami, maka Al-Qur’an diturunkan kepada seorang nabi yang tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis, sebagai bukti keistimewaan dan kebenaran wahyu tersebut.
Dalil lain yang membuktikan kenabian adalah bahwa seorang nabi harus membawa syari’at yang menjadi pedoman bagi umatnya. Syari’at berasal dari kata yang berarti “jalan,” yakni jalan menuju kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Syari’at Islam memiliki keistimewaan yang luar biasa dibandingkan dengan syari’at agama-agama terdahulu. Tidak hanya menyempurnakan hukum-hukum sebelumnya, tetapi juga bersifat universal dan relevan untuk semua umat manusia tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Meskipun kitab-kitab terdahulu seperti Taurat dan Injil mengalami perubahan, prinsip-prinsip kebenaran yang terkandung di dalamnya tetap dapat dikaji. Islam hadir sebagai penyempurna ajaran sebelumnya dan menjadi pedoman yang lebih komprehensif. Hadits Nabi ﷺ menegaskan bahwa jika Nabi Musa masih hidup, ia akan mengikuti ajaran Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah syari’at terakhir dan paling sempurna. Al-Qur’an juga menyatakan bahwa Islam ditujukan untuk seluruh umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-A’raf: 158. Hadits Nabi ﷺ yang menyatakan, “Aku diutus kepada yang berkulit merah dan hitam”, menguatkan sifat universal Islam, berbeda dari syari’at sebelumnya yang hanya berlaku bagi kelompok tertentu.
Tidak seperti nabi-nabi sebelumnya yang diberikan mukjizat fisik, mukjizat utama yang diberikan kepada Rasulullah ﷺ adalah wahyu dalam bentuk Al-Qur’an. Hadits Nabi ﷺ menyebutkan bahwa semua nabi diberi tanda-tanda agar manusia beriman, tetapi mukjizat terbesar yang diberikan kepada beliau adalah wahyu, yang lebih unggul karena bersifat rasional dan tetap relevan sepanjang masa.