Kajian Tafsir Surah At-Taubah: Perintah Memerangi Musuh Terdekat dan Sifat Orang Munafik

Pada hari ini, 26 Februari 2025, dilaksanakan kembali halaqah tafsir yang bertempat di Masjid Abdurrahman Ismail, UIN Antasari Banjarmasin. Halaqah ini dibimbing oleh Prof. Dr. Abdullah Karim, dengan materi yang dibacakan oleh saudara Mushthofa Khoiry, serta dipandu oleh M.Zaini sebagai moderator. Kajian ini menelaah kitab Safwah at-Tafasir jilid pertama karya Syeikh M. Ali As-Shabuni, dengan pembahasan pada Surah At-Taubah ayat 123-129.
Dalam pembahasan, disampaikan mengenai perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang kafir terdekat terlebih dahulu sebelum menghadapi yang lebih jauh. Hal ini bertujuan untuk menjaga kemurnian lingkungan dari pengaruh kemusyrikan serta membangun kekuatan Islam secara bertahap.
Ditekankan pula bahwa sikap tegas terhadap musuh-musuh Islam merupakan bentuk ketakwaan kepada Allah, dan pertolongan-Nya akan selalu menyertai orang-orang yang bertakwa. Orang-orang beriman yang menerima wahyu dengan penuh keyakinan akan semakin bertambah keimanannya, sedangkan orang-orang munafik justru semakin bertambah kesesatan dan kemunafikannya.
Dibahas pula mengenai sikap orang munafik terhadap wahyu, di mana mereka sering kali mengejek dan meremehkan ayat-ayat Allah. Mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa yang menimpa mereka, bahkan saat wahyu turun yang membongkar kemunafikan mereka, mereka lebih memilih untuk menghindar daripada bertaubat.
Dalam diskusi ini, Prof. Dr. Abdullah Karim juga menyampaikan bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa dalam Surah At-Taubah, sifat kemunafikan orang-orang munafik terungkap dengan jelas, sehingga banyak rahasia mereka yang terbongkar. Keraguan yang mereka alami bukanlah tanpa alasan, melainkan merupakan bagian dari sifat dasar mereka yang selalu diliputi ketidakpastian dan ketidakkonsistenan dalam keyakinan.