HAKIKAT ILMU DAN PERISTIWA HARI KIAMAT DALAM KITAB SIRAJ AT-THALIBIN

Jum’at 14 Februari 2025 telah dilaksanakan halaqoh rutin mahasiswa PKU dengan mengkaji kita sirajut thalibin yang dibimbing oleh Bapak Bashor S.Ag, M.Ag, dengan Zahratunnajma sebagai petugas.
Halaqoh ini dimulai dengan kata-kata pembuka oleh bapak Bashori bahwa, hakikat ilmu itu adalah segala sesuatu yang mendekatkan kita kepada Allah, termasuk belajar tasawuf yang intinya adalah tawajjuh kepada Allah. Kesadaran bahwa kita milik Allah menjadi sangat penting dalam tasawuf, agar kita bisa mengukur perbuatan kita supaya tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Orang yang belajar tasawuf hendaknya sadar bahwa dirinya milik Allah. Orang yang sadar bahwa dirinyaa milik Allah hendaknya menghancurkan segala rasa angkuh. Jika seseorang sudah sampai pada tahap melakukan ibadah tanpa mengharap apapun kecuali mendapatkan Ridha Allah, maka hidupnya akan tenang.
petugas memaparkan materi perkara hari kiamat, dalam kitab tersebut kita disuruh mencermati firman Allah Qs. Maryam ayat 85-86 bahwa Allah mengumpulkan orang- orang yang bertakwa kepada Allah yang maha pemurah sebagai tamu yang dimuliakan. Dan menggiring orang orang yang durhaka ke neraka jahanam dalam kondisi kehausan.
Petugas melanjutkan pembacaan kitab dan menyebutkan bahwa keadaan manusia setelah dibangkitkan dari kubur. Orang yang beriman dan mulia akan disambut dengan kemuliaan, mengenakan perhiasan, dan menaiki buraq menuju surga. Sebaliknya, orang yang celaka akan dibangkitkan dengan belenggu dan rantai, serta diseret oleh malaikat Zabaniah menuju neraka. Pak Bashori menambahkan bahwa orang bertaqwa akan mendapat privillage dari Allah sedangkan orang yang durhaka dia akan diperlakukan sesuai dengan perbuatannya ketika di dunia.
Pak Bashori menjelaskan, meskipun belum bisa dibuktikan sepatutnya kita meyakini apapun yang keluar dari lisan Rasulullah maupun Kalamullah.
Kita berlindung kepada Allah dari murka-nya.