“Sikap Mukmin dalam Menghadapi Ujian: Syukur dan Sabar sebagai Kunci Kebaikan” – Halaqoh Hadis PKU
Banjarmasin, (10/09/24) kembali dilaksanakan halaqah hadits yang bertempat di masjid Abdurrahman Ismail. Di bawah bimbingan, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag.
Pertemuan kali ini termasuk perdana di semester yang baru. Ustad Dzikri menyampaikan beberapa point tentang sistematika pembelajaran kita pada halaqah hadis. Salah satunya , ada takhrijnya, untuk syarahnya tidak hanya diambil dari syarh minhaj Nawawi, ada durusul-mustafadah dan diakhiri dengan closing statement.
“Diharapkan dari pengurus OPKU tuk membagi kelompok penugasannya” cakap ustad kepada Mahasiswa PKU. Untuk estimasi waktu presentasi ialah 35-40 menit. Kemudian Ustad mengajak para mahasiswa PKU tuk membuka kitab Zuhdi war-raqaiq pada bab al-mu’min amruhu kulluhu Khoirun. Bunyi hadisnya sebagai berikut:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Benar-benar mengagumkan keadaan seorang mukmin. Segala urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
“Terkait terjemahnya bebas saja nantinya, yang penting konteksnya tepat” Ujar Ustad Dzikri kepada para mahasiswa.Hadits ini memberi pelajarang penting. Segala kondisi (senang maupun sedih) pada dasarnya adalah ujian dari Allah. Ini mengoreksi anggapan umum yang menganggap bahwa musibah itu hanya pada hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyusahkan.
Selain itu, bagi mukmin, musibah apa pun –menyenangkan maupun menyedihkan—dihadapi dengan sikap positif. Saat dia dianugerahi nikmat yang menggembirakan, maka langsung bersyukur kepada Allah Ta’ala. Sebaliknya, saat duka menerpa, ia bersabar menghadapinya.
Menurut riwayat Ibnu Majah, Nabi pun memberi pelajaran bagaimana yang syogianya diucapkan dalam dua kondisi tersebut. Ketika melihat sesuatu yang menyenangkan jiwa maka dianjurkan mengucapkan:الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ Jika melihat yang tidak disukai, maka disunnahkan mengucapkan:الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Jikalau kita dapat masa sulit, ingatlah dengan segala nikmat yang Allah berikan
