Kajian Tasawuf – Halaqoh PKU
Banjarmasin (6/5/2024), kembali dilaksanakan halaqah tauhid yang dibimbing oleh Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA di Masjid Abdurrahman Ismail. Dan pada pertemuan ini masih melanjutkan kitab dari Ibnu Rusyd
[ ٧- المتشابه ][١٥٥]
لكن هذا إنما يعرض في آيات الكتاب العزيز في الأقل منها، والأقل من الناس. واكثر ذلك هي الآيات التي تتضمن الإعلام عن أشياء في الغائب ليس لها مثال في الشاهد، فيعبر عنها بالشاهد الذي هو أقرب الموجودات إليها وأكثرها شبها بها، فيعرض لبعض الناس أن يأخذ الممثل به هو المثال نفسه، فتلزمه الحيرة والشك. وهو الذي يسمى متشابها في الشرع. وهذا ليس يعرض للعلماء ولا للجمهور وهم صنفا الناس بالحقيقة لأن هؤلاء هم الأصحاء، والغذاء الملائم إنما يوافق أبدان الأصحاء. وأما أولئك فمرضى والمرضى هم الأقل. ولذلك قال تعالى : «فأما الذين في قلوبهم زيغ فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة» (آل عمران (۷). وهؤلاء أهل الجدل والكلام.
Ayat-ayat yang dijelaskan dalam ayat ini merupakan ayat-ayat yang memuat informasi tentang hal-hal yang tidak terlihat atau tidak ada contohnya di dunia nyata. Misalnya, seperti menjelaskan tentang keadaan yang akan datang atau kejadian di masa lalu yang tidak bisa dilihat secara langsung. Oleh karena itu, Allah menjelaskan hal-hal tersebut dengan menggunakan perumpamaan atau analogi yang lebih dekat dan lebih mudah dipahami oleh manusia.
Orang-orang yang memiliki penyakit dalam hati atau kecenderungan untuk meragukan dan membantah, mereka lebih cenderung untuk memilih penafsiran yang berbeda-beda terhadap ayat-ayat tersebut, menciptakan kebingungan dan fitnah. Mereka adalah orang-orang yang suka berdebat dan berbicara banyak.
Penting untuk diingat bahwa penafsiran tentang ayat-ayat yang memiliki makna ganda atau tidak langsung tidak selalu sama di antara para ulama atau orang-orang yang belajar agama. Ini adalah hal yang biasa dalam ilmu agama, tetapi yang paling penting adalah memahami pesan moral atau ajaran yang ingin disampaikan oleh Allah melalui ayat-ayat tersebut.
