Sholat Hadiah: Bimbingan Keulamaan PKU Putra
Banjarmasin (16/11/2023), kembali dilaksanakan bimbingan keulamaan putra yang dibimbing oleh ustadz Ahmad di Masjid Abdurrahman Ismail, dan pada pertemuan kali ini ialah membahas mengenai sholat hadiah.
Hukum sholat hadiah sendiri ikhtilaf ulama ada yang membolehkan dan tidak membolehkan. Dan untuk niat sendiri juga terjadi ikhtilaf ulama, namun yang disebutkan oleh ustadz Ahmad ialah:
“Usholli hadiyyati rakataini lillahita’ala”
Untuk di Kalimantan Selatan sendiri shalat hadiah sendiri sudah masyhur. Sholat hadiah sendiri berasal dari qiyas puasa yang digantikan/di qadhakan atas orang yang meninggal.
Untuk ayat yang dibaca ialah
Rakaat pertama setelah al fatihah ayat kursi 1x, at takassur 1x, kemudian al-ikhlas 11xSetelah salam, ia berdoa,
“Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud)”
Niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.” [Syekh Nawawi Albantani, Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif], halaman 107)
Wallahu A’lam bi Shawwab
