Al-Qur’an Qadim dan Hadas: Halaqah Tauhid PKU

Banjarmasin (27/11/2023), kembali dilaksanakan halaqah tauhid yang dibimbing oleh Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA di masjid Abdurrahman Ismail.

Menurut Ibnu Rusyd apabila kita menganggap bahwa al-Qur’an secara maknanya saja maka al-Qur’an adalah Qadim dan apabila kita menganggap al-Qur’an adalah huruf-huruf saja maka ia adalah Hadats, maka ahlus sunnah menganggap bahwa al-Qur’an itu memiliki keduanya, qadim dan hadats.

Menurut Asy’ariyah ketika seseorang hendak berkata-kata pastinya telah ada didalam hati perasaan untuk berkata-kata tersebut dan ketika kita berkata maka kita akan menjadi pelaku dari kata-kata tersebut. Dan disini Asy’ariyah berpendapat bahwa kata-kata keluar ialah bersifat hadast dan makna sebelum berkata-kata itu qadim sedangkan menurut Ibnu Rusyd bahwa al-Qur’an itu kata-kata Allah SWT dan ada awal dan akhirnya, dan al-Qur’an adalah Banjarmasin (27/11/2023), kembali dilaksanakan halaqah tauhid yang dibimbing oleh Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA di masjid Abdurrahman Ismail.

Menurut Ibnu Rusyd apabila kita menganggap bahwa al-Qur’an secara maknanya saja maka al-Qur’an adalah Qadim dan apabila kita menganggap al-Qur’an adalah huruf-huruf saja maka ia adalah Hadats, maka ahlus sunnah menganggap bahwa al-Qur’an itu memiliki keduanya, qadim dan hadats.

Dan sifat Allâh Sama’ dan Bashar telah ditetapkan keduanya oleh syara’. Dan adanya sesuatu yang bisa dilihat dan didengar didunia ini adalah semuanya merupakan peringatannya atas keberadaan Allah SWT dan karena ciptaannya saja bisa dilihat dan didengar sudah pasti Allah memiliki sifat tersebut.

Wallahu A’lam