Dalil Aliran Asy’ariyah: Halaqah Tauhid PKU
Banjarmasin (23/10/2023), kembali dilaksanakan halaqah tauhid yang dibimbing oleh Prof. Dr. Mujiburrahman, MA di Masjid Abdurrahman Ismail. Dan pada pertemuan kali ini membahas mengenai pernyataan tentang wahdaniyah dalam kitab Ibnu Rusyd
• Dalil Aliran Asy’ariyah
Adapun dalil yang dipaksakan oleh kaum Asy’ariyah yang mereka ambil dari ayat “law kana lafasadata.. “, adalah dalil yang saling mencegah, maka dalil tersebut adalah dalil yang tidak sejalan dengan hukum-hukum alam dan syariat.
Menurut Ibnu Rusyd dalil yang digunakan Asy’ariyah sendiri bukanlah dalil yang kuat, adapun bahwa keadaan dalil tersebut tidak sejalan dengan syari’at karena orang banyak tidak sanggup memahami apa yang kaum Asy’ariyah pahami.
Orang-orang Asy’ariyah berkata “Seandainya tuhan itu dua, mereka boleh saling bertentangan antar satu sama lain, dan seandainya mereka bertentangan maka akan terjadi 3 hal. Yaitu: saling bertentangan dua tuhan, sama sama terpenuhi antara dua tuhan tersebut, atau salah satu diantara dua tuhan tersebut yang menang. ” Maka mustahil jik tuhan tidak terkabul hal yang diinginkannya, tetapi mustahilah juga bila keinginannya kedua tuhan tersebut tepenuhi secara bersamaan, maka kemungkinan yang tersisa adalah terpenuhi salah satu tuhan saja dan satu tuhan tersebut tidak, maka tuhan yang tidak terpenuhi keinginannya tersebut adalah lemah, maka tidak mungkin tuhan bersifat lemah dan pada akhirnya tuhan hanya satu. Namun bisa saja sebenarnya jika kedua tuhan tersebut memiliki tujuan yang sama, dengan membangun hal yang sama dan ditempat yang sama namun pendapat seperti ini tidak cocok untuk publik karena tidak mungkin suatu objek yang sama, dengan tempat yang sama dikerjakan oleh sesuatu yang sama.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa karena alam kita satu, maka sudah pasti tuhan kita hanya satu. Tapi menurut Ibnu Rusyd sendiri pendapat kaum Asy’ariyah ini mengada-ngada dan tidak sesuai dengan pemahaman beliau.
