Baharu Alam : Kajian Tauhid

Senin (08/05/23) kembali dilaksanakan halaqah tauhid dibawah bimbingan Prof. Mujiburahman, MA. dengan kitab karya Ibnu Rusyd. Pada pagi Senin ini, dibacakan pasal ke-27 yang masih membahas mengenai bantahan Ibnu Rusyd tentang baharu alam yang digunakan oleh Asy’ariyah sebagai argumen tentang Allah SWT.

Dalam pertemuan ini, Prof. Mujiburrahman menjelaskan bagaimana yang dimaksud dengan Ibnu Rusyd di dalam tulisannya. Beliau juga menjelaskan, mengenai pendapat Ibnu Rusyd yang mengatakan bahwa atom tidak terbagi dikarenakan pada zaman itu fisika tidak semaju sekarang.

Dalam pasal ke-27 ini dijelaskan bahwa Asy’ariyah menggunakan atom sebagai dalil, hanya terbatas pada retorika saja, dikarenakan sedikit sekali yang paham mengenai ilmu ini.

Sedangkan dalam pasal ke-28-29, dijelaskan mengenai perbandingan, baik antara besar dan kecil (gajah dan semut), geometri (ilmu untuk mengukur), dan artimatika (ilmu untuk menghitung).

Pada pasal ke-30 secara umum dijelaskan bahwa ilmu hisab (aritmatika) jauh berbeda dengan dengan ilmu geometri.

Wallahu A’lam