Halaqah Tasawuf

Kajian kitab Sirajut Thalibin kembali dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023 di Masjid Abdurrahman Ismail dengan pemateri Nela Amelia, mahasiswi Program Khusus Ulama (PKU), angkatan 2021. Ia membacakan bahasan tentang perkataan sebagian ulama tasawuf, yang memilih untuk hidup dengan memasrahkan semua keadaan kepada Allah Swt. Yang mana dijelaskan oleh pak Bashori selaku pembimbing halaqah, bahwa salah satu dari tanda sufi adalah memasrahkan semua keadaan kepada Allah Swt.

Seorang sufi merupakan orang yang bebas, bebas dari berbagai keterikatan dengan duniawi. Setidaknya, itulan inti ajaran yang selalu melekat pada diri seorang sufi. Yang hampir disampaikan oleh pembimbing halaqah setiap pertemuan. Pada pertemuan kali ini misalnya, dalam matan kitab Sirajut Thalibin, yakni Minhajul ‘Abidin pengarang mencertiakan sebuah kisah perjalanan seseorang yang singgah di masjid pada sebuah daerah terpencil dan ingin makan manisan. Kemudian ia menyerahkan semuanya kepada Allah.

Pada malam hari nya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, sampai berulang kali. Akhirnya, saat dia membuka pintu tersebut, ternyata ada seorang ibu tua membawa lentera datang bersama anaknya. Ia membawa manisan yang diinginkan oleh orang tersebut. Bahkan sampai menyuapkannya ke mulut orang tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa, penghambaan dan penyerahan segala hal kepada Allah akan membuahkan apa yang akan kita inginkan.

Wallahu A’lam