Halaqah Tafsir
Rabu (22/03/23) kajian kitab safwatut tafasir kembali dilaksanakan. Kali ini, yang menjadi pembaca di Masjid Abdurrahman Ismail adalah Abdullah Syarif, mahasiswa PKU angkatan 2021. Dia membacakan Qs. Al-Anfal ayat 31-32. Adapun moderator nya adalah Budiyanto, dengan penanggap utama Muhammad Ilham Habibie dan Ahmad Zafirul Karim.
Pada Qur’an surah al-Anfal ayat 31-32 ini menjelaskan mengenai gengsi yang dimiliki Abu Jahal jika masuk Islam. Gengsi disini, dikarenakan ia takut martabat nya jatuh dimata gadis-gadis Arab saat itu . Padahal, dia pernah berpikir secara rasional bahwa tidak mungkin Nabi Muhammad berbohong setelah begitu dipercaya nya ia hingga diberi gelar al-Amin.
Ayat ini sendiri memiliki hubungan dengan ayat yang dibaca Rabu lalu, tentang permusyawaratan yang dilakukan di Dar an-Nadwah. Adapun beberapa hal yang bısa diambil dari halaqah hari ini adalah:
• Ketika kita menghadapi orang-orang kafir, dan mereka mengatakan bahwa nabi Muhammad hanya membawa dongeng, dapat di sangkal dengan ayat ayat yang sejenis.
• Hendaknya kita berdoa itu kepada Allah dengan yang baik, jangan sama sekali kita meminta sesuatu yang buruk ataupun cobaan seperti yang dikatakan orang-orang kafir, pada al-Anfal ayat 32.
• Selain berhubungan dengan ayat sebelumnya, ayat ini terkait juga dengan yang selanjutnya bahwa allah swt tidak akan mengazab suatu kaum, jikalau masih ada nabi di kaum tersebut.
• Kadang orang tidak mau menerima kebenaran, walaupun dia mengetahui kebenaran tersebut secara jelas dan terang, seperti Abu Jahal. Hal ini biasanya dikarenakan faktor tertentu.
Wallahu A’lam
